Gaya tektonik secara kontiniu menekan, menarik,
membengkokkan dan memetahkan batuan di litosfer. Sumber energi tektonik berasal
dari energu panas bumi yang diubah menjadi energi mekanik oleh koveksi. Aliran
konveksi sangat besar, batuan panas dalam mososfer dan astenosfer
perlahan-lahan menyeret dan membengkokkan litosfer secara kontiniu yang
akhirnya menyebabkan batuan terdeformasi.
Stress dan Strain
Pengaruh stress terhadap batuan terhadap batuan tergantung
cara bekerja atau sifatnya :
- Stress Uniform menekan dengan besar yang sama dari segal
arah.
- Diferentian stress menekan tidak dari semua jurusan.
Ada 3 jenis stress :
- Tensional stress yaitu menarik batuan
- Shear stress yaitu menggeser batuan
- Compresional stress menkan bautan
Batuan yang terkena stress mengalami perubahan bentuk dan
volume dalam keadaan padat yang disebut Stain.
Tahap Deformasi
Bila batuan mengalami penambahan stress akan terdeformasi
melalui 3 tahap :
- Elastic Deformation yaitu deformasi sementara atau tidak
permanen. Begitu stress hilang maka akan kembali ke bentuk semula.
- Ductile Deformation merupakan deformasi dimana elastic limit
dilampaui sehingga perubahan yang terjadi tidak kembali ke bentuk semula.
- Fracture terjadi bila elastik limit dan ductile deformasi
terlampaui.
Temperatur
Makin tinggi suhu suatu benda padat semakin ductile sifatnya
dan keragasannya semakin berkurang. Misalnya pipa kaca tidak dapat di
bengkokkan pada suhu udara, bila dipaksakan akan patah, karena regas (brittle).
Setelah dipanaskan akan mudah dibengkokkan. Demikian pula halnya dengan batuan.
Waktu dan strain ratePengaruh batu dalam deformasi sanagat
batuan sangat penting. Kecepatan strain sangat dipengaruhi waktu. Kecapan
abtuan untuk berubah bentuk dan volume disebut strain rate. Makin rendah strain
rate batuan makin besar kecendrungan terjadinya deformasi ducktile. Sedangkan
bila suhu tinggi konfining pressure tinggi dan strain rate rendah batuan
menjadi kurang regas dan lebih bersifat ducktile.
Komposisi
Komposisi batuan bepengaruh pada cara deformasinya.
Komposisi mempunyai dua aspek :
- Jenis kandungan mineral dalam batuan beberapa mineral sangat
britley sedangkan yang lainnya bersifat ductile.
- Kandungan air dalam batuan mengurangi keregsannya dan
memperbesar kondiktilannya. Pengaruh air memperlemah ikatan kimia mineral-mineral dan
melapisi butiran-butiran mineral yang memperlemah friksi antar butir.
Struktur Geologi
Deformasi akibat gaya tektonik dikelompokkan sebagai
struktur sekunder dan dibedakan dari struktur yang terbentuk pada saat atau
sebelum batuan terbentuk yang dinamakan struktur primre. Yang termasuk dalam
struktur primer adalah satruktur-struktur pada batuan sedimen, seperti bidang
perlapisan. Lapisan bersusun, lapisan silang siur dan jejak binatang. Sedangkan
pada batuan beku adalah rekahan-rekahan yang terbentuk akibat pendinginan,
dinamakan kekar kolom (Columnar joins). Struktur sekunder yang terbentuk
setelah batuan terbentuk adalah lipatan (fold), kekar (join) dan sesar (fault).
Lipatan
Lipatan adalah pelengkungan lemah yang luas, bisa lebih dari
ratusan KM samapai yang sangat ketat berskala microscopis atau berdimensi
diantaranya yang sangat mudah dilihat pada batuan yang berlapis.
Lipatan merupakan hasil deformasi ducktile akubat kompresi
dan shear stress. Pada strain rate sangat rendah dan diatas brittle – ducktile
trasntition, batuan dapat terlipat meskipun dekat permukaan.
Geometri Lipatan
Geometri lipatan ada dua yaitu antiklin dan sinklin.
Antiklin yaitu lipatan keatas, melengkung keatas atau cekungan kearah bawah.
Sedangkan sinklin yaitu melengkung kebawah. Pada umumnya kedua bentuk ini
berpasangan. Lereng sebelah, menyebelah antiklin dan sinklin disebut sayap
(limb), puncaknya crest dan titik terendah trough. Bidang simetri antara sayap
disebut bidang sumbu (axial plane), dan garis potong nya dengan permukaan yang melalui crest maupun trough disebut
sumbu lipatan (fold axis).
Kekar
Kekar adalah rekahan-rekahan lurus planar yang membagi-bagi
batuan yang tersingkap menjadi blok-blok, dan merupakan bentuk rekahan paling
sederhana yang dijumpai pada hampir semua batuan. Kekar umumnya terdapat
sebagai rekahan tensional dan tidak ada gerak sejajar bidang.
Pada lapisan-lapisan sedimen sering terdapat kekar-kekar
yang bervariasi arahnya. Rekahan-rekahan ini terbentuk selama penimbunan dan
litifikasi yang akan tetap tertutup selama tertimbun dikedalaman.
Macam – Macam Kekar
Kekar atau rekahan berdasarkan ukurannya dapat dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu :
- Mikro joint
- Master joint
Berdasarkan bentuknya kekar dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu :
- Kekar sistematik
- Kekar tak sistematik
Berdasarkan cara terbentuknya kekar dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu :
- Kekar pengkerutan
- Kekar lembaran
- Kekar tektonik
Berdasarkan genesanya kekar tektonik ini dibagi lagi menjadi
dua yaitu :
- Kekar gerus (shear joint)Kekar tarik (Tension joint ) dibagi
atas :
- Extension jointRelease joint Berdasarkan kedudukan bidang
lapisan batuan, kekar ini dibedakan menjadi :
- Dip joint
- Strike joint
- Bedding joint
- Diagonal joint
Sesar (fault)
Adalah rekahan pada batuan yang mengalami pergerakan
sejajar bidangnya. Umumnya tidak mungkin untuk mengetahui gerak sebenarnya
sepanjang sesar dan bagian mana yang bergerak karena gerakan nya sudah
berlangsung pada waktu lampau.
Separation (pergeseran relatif semu)
Adalah jarak yang
terpisah oleh sesar dan diukur pada bidang sesar. Komponen dari sparation dapat
diukur pada arah tertentu, umumnya sejajar jurus atau arah kemiringan bidang
sesar.
Slip (pergeseran relatif sebenarnya)
Adalah pergeseran
relatif sebenarnya pada sesar, diukur dari blok satu keblok yang lain pada
bidang sesar dan merupakan pergeseran titik-titik yang sebelumnya berimpit.
Total pergeseran disebut juga ”Net slip”.
Klasifikasi Sesar
Sesar diklasifikasikan berdasarkan atas dip bidang sesar dan
arah gerak relatifnya menjadi sesar normal, sesar naik dan sesar mendatar.
- Sesar normal
Sesar turun yang disebabkan oleh stress tensional yang
seolah-olah menarik/memisahkan kerak. Sesar normal didefinisikan sebagai sesar
yang hanging wallnya relatif turun terhadap foot wall.
- Sesar naik
Sesar naik berkembang karena stress kompresional. Gerak pada
sesar naik blok hanging wall relatif naik terhadap blok foot wall. Sesar ini
terjadi karena kerak memendek.
- Sesar mendatar
Sesar mendatar yaitu gerak horizontal dan sejajar dengan
bidang sesarnya, pergerakan lateralnya ditentukan dengan melihat bidang
sesarnya. Bila pengamat berdiri didepan blok sesar yang bergerak kearah
kanannya, maka sesar mendatar tersebut namanya sesar mendatar menganan atau
sesar mendatar dextral.
Indikasi Gerak Sesar
Sering kitas jumpai dinding atau bidang rekahan, namun tidak
dapat dengan segera memngetahui apakah pernah terjadi gerakan sepanjang bidang
tersebut atau tidak. Dengan kata lain kita tidak dapat menentukan apakah kekar
atau sesar. Kebanyakan gerak sesar mengahncurkan batuan yang bergesekan
menjadi berbagai ukuran tidak beraturan, membentuk breksi sesar (fault
breccia).
Breksi sesar dapat dengan mudah dibedakan dari breksi
sedimenter karena fragmen dan matriksnya teridiri dari material yang sama.
Jurus dan Keiringan bidang
Untuk mendeskripsikan deformasi lapisan batuan, misalnya
pada batuan sedimen, diperlukan posisi setelah mengalami deformasi. Telah kita
ketaui bahwa sedimen semula diendapkan dalam posisi horizontal. Setelah
mengalami deformasi posisinya berubah.
Jurus adalah arahan garis perpotongan bidang di alam dengan
bidang horizontal dinyatakan terhadap arah utara.
Kemiringan adalah sudut terbesar antara bidang
(miring) di alam dengan biang horizontal deinyatakan dalam derajat.
No comments:
Post a Comment